Antisipasi Banjir, Koramil 1307-08/Ulubongka, Bersama Polsek, Dan Warga Karya Bakti Bersihkan Saluran Air

P O S O – Bencana banjir merupakan bencana alam yang sering sekali melanda berbagai wilayah di Indonesia. Selain faktor iklim dan geografis, banjir juga bisa disebabkan oleh masalah lingkungan.

Langkah untuk mencegah terjadinya bencana, baik longsor dan banjir terus dilakukan di wilayah Kodim 1307/Poso. Salah satunya dilaksanakan oleh Koramil 1307-08/Ulubongka bersama warga yang membersihkan saluran air di seputaran lapangan Bola Kec. Ulubongka Kab. Tojo Una Una pada Jumat Pagi, (29/12/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Danramil 1307-08/Ulubongka, Kapten Inf Muh Jabir, Kapolsek Ulubongka, Sek Cam bersama anggota 9 orang, Aggota Koramil 1307-08/Ulubongka 9 orang, Anggota Polsek Ulubongka 10 orang, aparat desa 8 Orang, dan warga masyarakat Desa Marowo 15 orang.

Dandim 1307/Poso, Letkol Inf Hasroel Tamin, S.H.,M.Hub.Int. melalui Danramil 1307-08/Ulubongka, Kapten Inf Muh. Jabir mengatakan, "Program Karya Bakti TNI di Wilayah Kodim 1307/Poso ini menindaklanjuti perintah Bapak KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. untuk melaksanakan pembersihan di lingkungan masyarakat dan penanaman Pohon, dimana di musim penghujan ini bencana banjir, tanah longsor, dan penyebaran penyakit demam berdarah dapat meningkat.

Menurut Danramil, banjir terjadi di suatu wilayah apabila wilayah tersebut kurang area resapan dan saluran air. Banyak kasus banjir di Indonesia yang berasal dari meluapnya air sungai.

“Banjir bisa disebabkan akibat curah hujan tinggi, kurangnya resapan dan saluran air, serta gelombang dari laut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah banjir khususnya bagi masyarakat yang tinggal di area rawan banjir,” ucap Danramil 1307-08/Ulubongka.

Kapten Inf Muh. Jabir menambahkan, “Membuat, memperbaiki, dan membersihkan selokan-selokan adalah langkah selanjutnya ketika masyarakat sudah bisa menjaga kebersihan lingkungan tersebut. Dengan memperbaiki dan membersihkan saluran air, air yang datang karena hujan tidak akan cepat meluap dan langsung mengalir kembali ke laut.

“Semakin menyempitnya kapasitas aliran air/sungai sementara debit air yang terus meningkat akibat curah hujan tinggi menyebabkan saluran air meluap dan kemudian merendam pemukiman warga,” pungkas Danramil.